Selasa, 23 Oktober 2012

Merindukan Negeri Sakura






Ku pandangi puluhan pohon Bunga Sakura yang tengah bermekaran di awal musim semi di kota Tokyo pagi ini, seakan mereka semua menyapa seraya mengucapkan “Ohayou Akina”...
“Ohayou gozaimasu” balas Akina seraya tersenyum.
Akina Oshimazakura adalah gadis yang sedang menempuh pendidikan di Tokyo University, ketika kalian menanyakan apa arti namanya tentunya ia akan dengan senang hati menjawab
“Akina artinya musim semi, sedangkan Oshimazakura adalah nama salah satu jenis Bunga Sakura” Jadi kalau di gabungkan Akina Oshimazakura berarti Bunga Sakura di musim semi, begitu ia katakan pada salah satu Mahasiswsi asal Indonesia saat perkenalan yang tak di sengaja di perpustakaan Kampus waktu itu.
            Subhanallah, bisa di bayangkan betapa indahnya musim semi yang di penuhi puluhan bahkan ratusan Bunga Sakura di taman, orang-orang berdatangan mengikuti “Hanami “ silih berganti.
Burung-burung beterbangan, keluar dari sarang mencari makan untuk anaknya, begitu pula Akina yang pagi ini ingin menyaksikan Bunga Sakura yang sedang bermekaran. Ia terus melangkahkan kaki, menyusuri bangku-bangku panjang , menghela napas ia pelan “Aku suka tempat ini, Aku suka suasana ini “ ucapnya pada dirinya sendiri, sesekali ia melirik jam tangan berhiaskan Hello Kitty miliknya lucu sekali,  yang menghiasi lengan tangan kiri Akina.
            Akinaa…! Terdengar suara dari seberang jalan di depan sebuah Toko Roti, 7 Meter dari tempat Akina berdiri saat ini.
Akina tersenyum sambil melambaikan tangan kearah wanita paruh baya di  seberang jalan sana.
Sepanjang perjalanan Akina menyusuri taman, banyak yang menyapa, mulai dari hanya sekedar menawarkan tuk “Hanami” bersama,  sampai menyantap sarapan pagi sembari “Hanami”.
            Jepang memang terkenal dengan keramahtamahan penduduknya, itu yang membuat Akina sangat menyukai Jepang, di tambah lagi dengan tradisi di musim semi yakni “Hanami”. “Hanami” adalah tradisi penduduk Jepang melihat Bunga Sakura di Musim semi.
Musim semi yang hanya berlangsung 2 minggu, satu kali dalam satu tahun ini membuat penduduk Jepang sangat menantikan awal musim semi , dimana mereka akan berkumpul dengan keluarga, teman dan sahabat-sahabat mereka untuk menyaksikan mekarnya Bunga Sakura.
            Akina mendapati sebuah bangku panjang yang ia rasa tempat itu cukup nyaman, di bawah pohon bung sakura yang sedang indah dengan mekarnya. Ia keluarkan buku kecil bersampul ungu dengan beraneka ragam koleksi Hello Kitty yang semakin menambah indah buku agenda miliknya.
            Akina memang pecinta boneka dan tokoh kartun Hello Kitty, setelah Panda.
Walau sebenarnya, Hello Kitty adalah Kucing yang dulu sejarahnya berawal dari nama Kitty White atau Kucing putih di Jepang, yang di buat khusus untuk anak-anak perempuan, karena bentuknya yang lucu di sertai penambahan pita warna warni pada Hello Kitty yang semakin menambah manis penampilannya (Dughhhh jadi gemeeeeeeesss).
Akina memang menyukai dunia Hello Kitty, yang sebenarnya di dunia nyata ia sangat takut dengan makhluk yang bernama kucing itu (Kog bisa ya???).
            Ia buka agenda kecilnya , lembar demi lembar ia lewati dan berhenti pada lembar yang tak terisi oleh tinta pulpen atau pensil warna warninya.
Ia arahkan jemarinya, tuk mulai menuliskan sebuah tulisan diatas kertas putih itu. Akan tetapi tak tampak ia menulis sesuatu, tapi sebuah sketsa gambar  “Kimono “.
Kimono adalah pakaian tradisional jepang, yang pada saat ini di gunakan pada acara –acara istimewa yang jenisnya banyak juga lho.
Aku ingin sekali memakai Kimono ini ujarnya…….

            Kapan???
Tak bisakah sekarang???
Tulis Reyna gadis berjilbab yang saat itu sedang menulis cerpen dengan karakter “Akina”, yang sedari tadi ia coba tuk mendalaminya.
Aku merindukan tempat itu Mamaaaaaaaaaaaaaa…..!! ucapnya dengan suara tertahan.
Aku ingin sekali menginjakkan kaki di Negara yang terkenal dengan Bung Sakuranya itu Ayah!!
Agar aku tak hanya bisa merindukan, tetapi juga bisa menikmati dan merasakan indahnya musim semi di pagi hari seperti Akina saat ini ucap akina sambil menangis tertahan.
            Buku harian Reyna penuh dengan coretan tinta pulpen nya. Ia kembali menulis, “Suatu saat nanti Aku akan pergi ke tempat ini” Ketika yang lain mengatakan impian ku “Mimpi di siang hari” maka yang bijak mengatakan “ Hidup berawal dari mimpi, oleh karena itu jangan pernah takut tuk bermimpi…!!”

            Akina memandangi gambar Kimono yang baru saja selesai di warnainya, di beri warna dasar merah jambu dengan motif sedikit Bunga Sakura sebagai pemanis kimono yang di desain sendiri olehnya, lama ia pandangi tanpa menyadari wanita paruh baya yang sedari tadi mengamati gambar kimono di buku agendanya.
Bagus sekali Akina, puji wanita itu. Akina tersentak, ohh ibu… sejak kapan ibu disini?? Tanya nya sembari menutup buku agendanya. Kurang lebih 17 menit Akina dan wanita paruh baya itu berbincang, dan tiba-tiba Akina baru ingat ia harus ke kampusnya pagi itu.
            Ibu, maaf Akina harus ke kampus ucapnya, ia berpamitan dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada wanita paruh baya itu, “Arigatou” ucapnya seraya menundukkan kepala dan pergi begitu saja.Wanita paruh baya itu tersenyum dan menatap kepergian Akina sampai hilang dari pandangannya.
Pandangan matanya terhenti pada sebuah buku agenda kecil milik Akina yang ternyata lupa di bawanya.
            Reyna hanya terdiam begitu mendengar keputusan ayahnya malam itu, tak ada izin tuk melanjutkan study ke Negara impiannya dari orang tua dan keluarganya. Akhh betapa mirisnya ucap Reyna dalam hati.
Ia meremas sebuah formulir untuk tes kedua yang sebenarnya adalah langkah awal tuk mencapai impiannya.
Mungkin ini yang terbaik untuk ku Tuhan, ucapnya lirih.
            Hari itu Akina menerima kiriman paket yang sedari tadi lupa ia tuk membukanya.
Tapi kehadiran kotak di atas meja tulis Akina, semakin membuat rasa penasarannya bertambah, ia buka kotak itu perlahan dan terkaget begitu ia melihat isi di dalamnya.
Kimono berwarna dasar merah jambu dengan motif Bunga Sakura, siapa pengirimnya? Tak ada tertera di sana. Kimono yang indah sekali, ia coba mengenakannya.


 Reyna tampak seperti gadis Jepang menggunakan Kimono berwarna merah jambu bermotif Bunga Sakura yang sedari dulu ia idamkan  yang baru juga ia ketahui ternyata itu hadiah dari ibu sahabatnya yang tinggal di Kota Niigata.
Negeri Sakura,
Aku hanya bisa merindukanmu saat ini
Tuk mengunjungimu sepertinya saat ini masih butuh waktu.
Ia melipat kertas 4 tahun silam saat masih di Negerinya Indonesia, yang di tulisnya saat melampiaskan kekecewaanya atas tak adanya izin dari orang tuanya.
Ia tersenyum, Tak akan ada yang mustahil bila Engkau sudah mengkhendakinya Tuhan ucapnya.
            Wujudkan mimpimu hingga jadi nyata, berbaik sangka padaNYA maka Akan baik juga SangkaanNYA pada kita.
Ia menutup agenda kecilnya karena hari ini ia akan menghadiri upacara wisuda nya di Tokyo University tempat dimana ia menempuh studinya. Ia merapikan sedikit kimono nya tak lupa memakaikan bros pada jilbabnya.
Bismillah, ucapnya seraya melangkahkan kaki.
Terima Kasih Ya Robb,, semua ini atas izin MU. 






Akina_Oshimazakura