Assalamu’alaykum,
suara hangat penuh semangat terdengar dari seberang sana.
Wa’alaykumussalam,
telefon di tutup oleh Nana, gadis berusia 20 tahun yang baru saja mengakhiri
percakapan dengan seorang sahabatnya di pulau seberang tepatnya di kota Malang.
Nana
termenung sejenak, entah memikirkan percakapan dengan sahabatnya tadi, atau
memikirkan seorang akhwat yang di temuinya sepulang dari kampus tadi.
Larut
dalam lamunan, ia pun tersentak kaget mendengar suara dari pintu kamarnya.
Na,,,!
Sudah makan nak?? Sahut ibu, iya bu sebentar lagi jawabnya.
Fikiran
itu membuatnya lupa makan, menzhalimi diri sendiri, huffth gumamnya .
Alhamdulillah, kalimat syukur itu
terucap dari bibirnya, setelah selesai makan siang di siang hari yang cukup
terik waktu itu.
Entah
apa yang membuatnya terburu-buru mengambil handphone miliknya, mengetikkan sms
terburu-buru pula mengirimnya.
Hening…
Tak
ada suara dering atau getar handphone, tak ada balasan sms dari yang
bersangkutan
Jengkel…!
Tapi
di sembunyikan.
Meredam kecewa dalam goresan pena,
yupp kalimat itu terupdate di akun facebook milik Nana sore itu, tanpa sadar
bulir-bulir air menetes di pipinya yang kemudian buru-buru di hapusnya karena
ternyata ibu sudah berada di belakangnya sedari tadi.
Kenapa?
Tanya ibu dengan agak sedikit seperti menggoda putri semata wayangnya itu
Tak
dijawab, Nana hanya tersenyum kemudian meninggalkan ibunya yang yang sebenarnya
mengerti perasaan putrinya saat itu.
Kemanakah
Nana? Kamar mandi, tempat ia menangis sejadi-jadinya.Karena tak akan ada orang-orang
rumahnya yang mendengar tangis dan melihat airmatanya, begitu fikir Nana.
Terdiam ia di samping jendela
kamarnya, menatap kosong ke depan.
Tatapan
mata tanpa arti, tanpa tujuan, terlintas bayangan di fikirnya kemudian secepat
kilat itu juga ia pergi.
Astagfirullah…
Adzan
magrib berkumandang dan Nana pun bergegas mengambil wudhu dan melaksanakan
kewajibannya sebagai seorang muslimah.
Untaian
do’a terucap tulus dari ikhlasnya hati seorang muslimah meminta pada tuhanNya.
Dengan
setengah berbisik ia berkata..
Robbi,,
Sungguh
sesudah kesulitan ada kemudahan, dan Engkau pun akan memberikan kemudahan
setelah kesulitan.
Siapakah
yang mengabulkan do’a orang yang dalam kesulitan selain Engkau?
Robbi…
Engkau
mengetahui perkara rahasia dan perkara yang lebih tersembunyi lagi.
Jauhkan,
jika memang ini yang terbaik untuk ku menurutMu.
Cukuplah
Engkau sebagai Penolong ku, dan Engkau adalah sebaik-baik Pelindung.
Amiin..
Di kampus pagi ini Nana menyusuri
lorong kampusnya tuk menuju kelasnya di lantai dua. Setelah menaiki tangga, ada
perasaan yang entah sulit dikatakannya hari itu, 2 mata kuliah pun lewat dari perhatiannya,
alhasil pulang tak membawa apa-apa hanya perasaan berkecamuk di dada yang
pemilik raga pun bertanya pada dirinya “ada apa sebenarnya??”
Bosan
dengan keadaan, handphone di tangan mengetikkan sms tanpa tujuan.
Aarrghh,,,!!
Gerutunya, kenapa mesti aku yang harus memulai??? Ucapnya pada diri sendiri.
Tiga hari terlewati, Nana seperti
tak menggubris orang-orang di sekitarnya. Menjalani hari pun ia lebih banyak
diam.
Kertas-kertas
tercecer dimeja tulisnya berikut tulisan-tulisan, yang tercipta dikertas itupun
unik.
Tulisannya
beraneka ragam, dari rapi sampai tak terbaca sama sekali, dari huruf-huruf yang
terbentuk menjadi kalimat, hingga gortesan pena tanpa makna alias benang kusut!
Ya,,begitulah kira-kira.
Selembar
kertas pun terjatuh tertiup angin dari arah luar jendela kamar Nana, dan
terjatuh tepat di kakinya. Ia pun menunduk mengambilnya.
“LARUT
DALAM DIAM” kalimat yang tertulis di kertas itu, yang semakin melarutkan Nana
dalam diamnya yang sedari tadi di tekuninya.
Akhwat itu mengalihkan perhatiannya,
akhwat yang ia temui sepulang dari kampus waktu itu kini menjadi murabbiyahnya
(Murabbiyah adalah pendidik atau guru ).
Halaqah
( Halaqah artinya lingkaran dan liqo` artinya pertemuan. Secara istilah halaqah
berarti pengajian dimana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk
melingkar.) sore itu membuat semangat Nana, dikarenakan materi yang di sampaikan
Murabbiyahnya sangat menarik perhatiannya sedikit menjawab pertanyan-pertanyan
yang terkadang selalu ia tanyakan pada dirinya sendiri. “Jaga Hati, Hiasi
Pribadi, Allah di Hati” Subhanallah kalimat yang menyimpan makna yang sungguh
luar biasa bagi Nana.
Getar hanphone di saku baju Nana
sedikit mengagetkannya “Kog Ngilang” sms dari seorang ikhwan yang cukup lama di
kenal Nana, yang juga akhir-akhir ini berusaha tuk di hindarinya. Tersungging
senyum di bibir Nana yang entah hanya ia yang tau alasannya.
Nana banyak berubah, lebih baik
tepatnya, lebih bersemangat, dan yang paling penting lebih taat pada
perintahNya.
Alhamdulillah,
semoga tetap istiqomah ya ukhti, senang dengan perubahan yang terjadi pada
sahabat ku saat ini, ucap Dwi sahabatnya yang saat ini menempuh study di kota
Malang.
Pembicaraan
via telefon dua akhwat itu hangat, sesekali terdengar tawa kecil saat teringat
hal-hal lucu semasa menempuh pendidikan di salah satu SMA di kota kelahiran
Nana.
Selesai
melepas kerinduan dengan sahabatnya itu, Nana memilih membaca Fan Page Islam di
akun facebooknya daripada melihat handphone yang sudah menanti smsnya untuk di baca di dalamnya,
dari seorang ikhwan yang disana.
Fan page islam yang ia baca
membuatnya membanyak memperoleh ilmu baru, memberikan sedikit semangat,
motivasi dan inspirasi tuk menjadi lebih dan lebih baik lagi.
Banyak
jalan jika mau berusaha, “BERBAIK SANGKA” itu slogan Nana baru-baru ini.
Apa
kabar mu duhai ikhwan yang InsyaAllah teguh iman…?? Ucap Nana Lirih.
Ada
rasa bersalah, diam dan tanpa kabar tak beralasan membuat mu dalam kebingungan,
membuatmu menyimpan tanya apakah kabar ku baik-baik saja??
Afwan,
ucap Nana dalam hati “aku sedang berusaha memantaskan diri untuk mencapai ridho
Ilahi”
Sesungguhnya Allah menyukai
kelestarian atas keakraban persahabatan, maka peliharalah kelangsungannya
(HR.Adh Dailami) .
Tertegun
Nana, teringat ia akan ikhwan yang disana, astagfirullah…
Niat
baik belum tentu dianggap baik. Haruskah memutuskan silaturahmi demi berusaha
memantaskan diri ??
Ya
Robbi, ampuni atas segala khilaf dan ketidaktahuan ku.
Kekecewaan
pada ikhwan cukuplah hanya aku dan Engkau yang tau, dalam hati ia berdo’a.
Belajar
dari masa lalu, karena pengalaman dimasa lalu adalah guru yang terbaik..!
Pepatah mengatakan.
Afwan
akhi, InsyaAllah semua akan indah pada waktunya seperti katamu selalu,,J
Berbinar mata Nana, tersenyum lebar
ia.
Bismillah,
akan ku mulai hidup dari awal dengan hati yang baru, jiwa yang baru, serta
semangat yang baru. Semoga Allah berkenan mengampuni apa yang telah lalu.
Selamat
datang di kehidupan baru mu Nana ucapnya dalam hati.
Masih
ada pelangi dilangit senja, walau senja lebih terkenal dengan banyaknya mega…
Akina_Oshimazakura