Ku pandangi puluhan pohon Bunga Sakura yang
tengah bermekaran di awal musim semi di kota Tokyo pagi ini, seakan mereka semua
menyapa seraya mengucapkan “Ohayou Akina”...
“Ohayou
gozaimasu” balas Akina seraya tersenyum.
Akina
Oshimazakura adalah gadis yang sedang menempuh pendidikan di Tokyo University,
ketika kalian menanyakan apa arti namanya tentunya ia akan dengan senang hati
menjawab
“Akina
artinya musim semi, sedangkan Oshimazakura adalah nama salah satu jenis Bunga
Sakura” Jadi kalau di gabungkan Akina Oshimazakura berarti Bunga Sakura di
musim semi, begitu ia katakan pada salah satu Mahasiswsi asal Indonesia saat
perkenalan yang tak di sengaja di perpustakaan Kampus waktu itu.
Subhanallah, bisa di bayangkan
betapa indahnya musim semi yang di penuhi puluhan bahkan ratusan Bunga Sakura
di taman, orang-orang berdatangan mengikuti “Hanami “ silih berganti.
Burung-burung
beterbangan, keluar dari sarang mencari makan untuk anaknya, begitu pula Akina
yang pagi ini ingin menyaksikan Bunga Sakura yang sedang bermekaran. Ia terus
melangkahkan kaki, menyusuri bangku-bangku panjang , menghela napas ia pelan “Aku
suka tempat ini, Aku suka suasana ini “ ucapnya pada dirinya sendiri, sesekali
ia melirik jam tangan berhiaskan Hello Kitty miliknya lucu sekali, yang menghiasi lengan tangan kiri Akina.
Akinaa…! Terdengar suara dari
seberang jalan di depan sebuah Toko Roti, 7 Meter dari tempat Akina berdiri
saat ini.
Akina
tersenyum sambil melambaikan tangan kearah wanita paruh baya di seberang jalan sana.
Sepanjang
perjalanan Akina menyusuri taman, banyak yang menyapa, mulai dari hanya sekedar
menawarkan tuk “Hanami” bersama, sampai
menyantap sarapan pagi sembari “Hanami”.
Jepang memang terkenal dengan
keramahtamahan penduduknya, itu yang membuat Akina sangat menyukai Jepang, di
tambah lagi dengan tradisi di musim semi yakni “Hanami”. “Hanami” adalah tradisi
penduduk Jepang melihat Bunga Sakura di Musim semi.
Musim
semi yang hanya berlangsung 2 minggu, satu kali dalam satu tahun ini membuat
penduduk Jepang sangat menantikan awal musim semi , dimana mereka akan
berkumpul dengan keluarga, teman dan sahabat-sahabat mereka untuk menyaksikan
mekarnya Bunga Sakura.
Akina mendapati sebuah bangku panjang
yang ia rasa tempat itu cukup nyaman, di bawah pohon bung sakura yang sedang
indah dengan mekarnya. Ia keluarkan buku kecil bersampul ungu dengan beraneka
ragam koleksi Hello Kitty yang semakin menambah indah buku agenda miliknya.
Akina memang pecinta boneka dan
tokoh kartun Hello Kitty, setelah Panda.
Walau
sebenarnya, Hello Kitty adalah Kucing yang dulu sejarahnya berawal dari nama
Kitty White atau Kucing putih di Jepang, yang di buat khusus untuk anak-anak
perempuan, karena bentuknya yang lucu di sertai penambahan pita warna warni
pada Hello Kitty yang semakin menambah manis penampilannya (Dughhhh jadi
gemeeeeeeesss).
Akina
memang menyukai dunia Hello Kitty, yang sebenarnya di dunia nyata ia sangat
takut dengan makhluk yang bernama kucing itu (Kog bisa ya???).
Ia buka agenda kecilnya , lembar demi
lembar ia lewati dan berhenti pada lembar yang tak terisi oleh tinta pulpen
atau pensil warna warninya.
Ia
arahkan jemarinya, tuk mulai menuliskan sebuah tulisan diatas kertas putih itu.
Akan tetapi tak tampak ia menulis sesuatu, tapi sebuah sketsa gambar “Kimono “.
Kimono
adalah pakaian tradisional jepang, yang pada saat ini di gunakan pada acara –acara
istimewa yang jenisnya banyak juga lho.
Aku
ingin sekali memakai Kimono ini ujarnya…….
Kapan???
Tak
bisakah sekarang???
Tulis
Reyna gadis berjilbab yang saat itu sedang menulis cerpen dengan karakter “Akina”,
yang sedari tadi ia coba tuk mendalaminya.
Aku
merindukan tempat itu Mamaaaaaaaaaaaaaa…..!! ucapnya dengan suara tertahan.
Aku
ingin sekali menginjakkan kaki di Negara yang terkenal dengan Bung Sakuranya
itu Ayah!!
Agar
aku tak hanya bisa merindukan, tetapi juga bisa menikmati dan merasakan
indahnya musim semi di pagi hari seperti Akina saat ini ucap akina sambil
menangis tertahan.
Buku harian Reyna penuh dengan
coretan tinta pulpen nya. Ia kembali menulis, “Suatu saat nanti Aku akan pergi
ke tempat ini” Ketika yang lain mengatakan impian ku “Mimpi di siang hari” maka
yang bijak mengatakan “ Hidup berawal dari mimpi, oleh karena itu jangan pernah
takut tuk bermimpi…!!”
Akina memandangi gambar Kimono yang
baru saja selesai di warnainya, di beri warna dasar merah jambu dengan motif
sedikit Bunga Sakura sebagai pemanis kimono yang di desain sendiri olehnya,
lama ia pandangi tanpa menyadari wanita paruh baya yang sedari tadi mengamati
gambar kimono di buku agendanya.
Bagus
sekali Akina, puji wanita itu. Akina tersentak, ohh ibu… sejak kapan ibu
disini?? Tanya nya sembari menutup buku agendanya. Kurang lebih 17 menit Akina
dan wanita paruh baya itu berbincang, dan tiba-tiba Akina baru ingat ia harus
ke kampusnya pagi itu.
Ibu, maaf Akina harus ke kampus
ucapnya, ia berpamitan dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada wanita paruh
baya itu, “Arigatou” ucapnya seraya menundukkan kepala dan pergi begitu
saja.Wanita paruh baya itu tersenyum dan menatap kepergian Akina sampai hilang
dari pandangannya.
Pandangan
matanya terhenti pada sebuah buku agenda kecil milik Akina yang ternyata lupa
di bawanya.
Reyna hanya terdiam begitu mendengar
keputusan ayahnya malam itu, tak ada izin tuk melanjutkan study ke Negara
impiannya dari orang tua dan keluarganya. Akhh betapa mirisnya ucap Reyna dalam
hati.
Ia
meremas sebuah formulir untuk tes kedua yang sebenarnya adalah langkah awal tuk
mencapai impiannya.
Mungkin
ini yang terbaik untuk ku Tuhan, ucapnya lirih.
Hari itu Akina menerima kiriman
paket yang sedari tadi lupa ia tuk membukanya.
Tapi
kehadiran kotak di atas meja tulis Akina, semakin membuat rasa penasarannya
bertambah, ia buka kotak itu perlahan dan terkaget begitu ia melihat isi di
dalamnya.
Kimono
berwarna dasar merah jambu dengan motif Bunga Sakura, siapa pengirimnya? Tak ada
tertera di sana. Kimono yang indah sekali, ia coba mengenakannya.
Reyna tampak seperti gadis Jepang menggunakan Kimono berwarna merah jambu bermotif Bunga Sakura yang sedari dulu ia idamkan yang baru juga ia ketahui ternyata itu hadiah dari ibu sahabatnya yang tinggal di Kota Niigata.
Reyna tampak seperti gadis Jepang menggunakan Kimono berwarna merah jambu bermotif Bunga Sakura yang sedari dulu ia idamkan yang baru juga ia ketahui ternyata itu hadiah dari ibu sahabatnya yang tinggal di Kota Niigata.
Negeri
Sakura,
Aku
hanya bisa merindukanmu saat ini
Tuk
mengunjungimu sepertinya saat ini masih butuh waktu.
Ia
melipat kertas 4 tahun silam saat masih di Negerinya Indonesia, yang di
tulisnya saat melampiaskan kekecewaanya atas tak adanya izin dari orang tuanya.
Ia
tersenyum, Tak akan ada yang mustahil bila Engkau sudah mengkhendakinya Tuhan
ucapnya.
Wujudkan mimpimu hingga jadi nyata,
berbaik sangka padaNYA maka Akan baik juga SangkaanNYA pada kita.
Ia
menutup agenda kecilnya karena hari ini ia akan menghadiri upacara wisuda nya
di Tokyo University tempat dimana ia menempuh studinya. Ia merapikan sedikit
kimono nya tak lupa memakaikan bros pada jilbabnya.
Terima
Kasih Ya Robb,, semua ini atas izin MU.
Akina_Oshimazakura